Rabu, 18 April 2018

Ruang lingkup dan klasifikasi Sains


A. Pengertian Sains

Objek ilmu dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu alam materi dan alam non-materi. Adapun sains membatasi ruang jelajahnya hanya pada alam materi atau semua bentuk pengalaman manusia. Artinya, objek penelaan sains meliputi segenap gejala yang dapat ditangkap oleh pengalaman manusia lewat panca indra.[5] Dengan demikian, segala sesuatu yang ada di alam sekitar menjadi ranah kajian ini. Al-Quran menyebutkan dengan istilah “فِي الْآفَاقِ وَفِ أَنْفُسِهِمْ ” sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut: 

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ﴿سورة فصلت: ٥٣﴾

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Q.S.al-Fushshilat [41]: 53) 

  Sains (science) menurut Webster’s New World Dictionary berasal dari kata Latin, scire yang artinya mengetahui. Dalam hal ini tidak berbeda dengan knowledge (pengetahuan). Secara terminologi, sains adalah suatu eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi dan mencari hubungan-hubungan alamiah yang teratu rmengenai fenomena yang diamati serta bersifat mampu meguji diri sendiri
  Sains bukan sekadar pengetahuan, tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, sains terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dalam Islam sebagaimana termaktub dalam al-Quran banyak perintah untuk memperhatikan alam dan hanya diresapi manfaatnya oleh orang-orang yang memikirkannya. Misalanya firman Allah mengenai keutamaan madu di dalam surah al-Nahl:

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ ﴿سورة النحل: ٦٩﴾

    Artinya: “Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang memikirkan.” (Q.S. al-Nahl [16]: 69)

   Wujud kongkrit dalam memandang objek sains adalah adanya keyakinan tentang penciptaan, ketundukan, karakteristik dan keteraturan benda-benda tersebut kepada Allah. Dalam konteks ini, para scientist (ilmuwan) harus membedakan antara penciptaan dengan rekayasa. Para ilmuwan bias merekayasa tetapi mereka tidak bias menciptakan, sehingga mereka menyadari kelemahannya. Dengan konsep ini, sains tumbuh di atas landasan kesadaran ketuhanan, sehingga terdapat keterpaduan antar sains dengan agama. Dengan adanya kesadaran ketuhanan tersebut menyebabkan kegiatan sains yang bersifat profane menjadi aktivitas yang bernuansa religius. 


B. TujuanSains
     Sains memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan suatu model yang dapat di gunakan untuk realitas. Yang pada umumnya suatu penyelidikan ilmiah dapat menggunakan beberapa bentuk metode secara ilmiah. Metode yang sering dipakai adalah:
1. Observasi
2. Hipotesis
3. Prediksi
4. Penelitian
5. Kesimpulan

C. Klasifikasi Sains
    Bidang sains dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yang diantaranya adalah:
1) Kimia (Chemistry)
     Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi
2) Biologi (Biology)
    Biologi adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya.
3) Fisika (Physics)
     Fisika adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan prilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

WALI TANPA NAMA DAN TANPA GELAR

WALI TANPA NAMA DAN TANPA GELAR Suatu hari aku bertemu dengan orang gila ( Al-majnuni Murokab )tak jauh dari makam seorang wali, ia...